Dibaca dulu yuk......

u comment i follow

Jumat, 22 April 2011

Menggenggam Harapan



Sepasang suami istri menggelar dagangannya di trotoar jalan. Saat itu
petang turun terburu-buru. Lampu jalan tak cukup terang menerangi
dagangan mereka.

Di kanan kiri tumpukan puing-puing bongkaran pasar
mengepung. Di depan, berlalu-lalang kendaraan dan langkah-langkah
cepat. Siapa pula yang tertarik membeli? Namun, mereka berdua silih
berganti menyapa dan menawarkan dagangan.Kaos anak warna-warni,
setangan sebungkus tiga, rok kecil, dan entah apalagi. "Wahai suami istri
pedagang, mengapa kalian yakin ada yang membeli dagangan itu.
Bagaimana kalian bisa menjajakan barang di keremangan dan keriuhan
seperti ini?"



"Kami tak kehilangan harapan." begitu jawabnya. "Itulah satu-satunya
kekuatan kami. Kami tak tahu apa dan bagaimana membesarkan usaha
ini, namun kami tahu harapan takkan pernah meninggalkan mereka yang
menggenggamnya."

Berterima kasihlah pada orang-orang kecil yang
memberikan teladan dan menebarkan harapan perbaikan hidup pada kita.
Mereka tiang penyangga yang menahan langit dari keruntuhan. Mereka
peredup terik mentari kehidupan yang adakalanya terasa panas
membakar.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Add Coment via Facebook

Kutuk Israel. . . . . !!!!!!