Dibaca dulu yuk......

u comment i follow

Rabu, 25 Januari 2012

Bangkitnya kembali blog "The Jendral Of Biancoseiste"

Hey guys,, lama tak bersua hehe, dah lama benget ne q gak update postingan lagi, bukan karena sibuk atau sok kesibukan tapi karena blog ne kadang suka eror,, seperti yang kalian lihat scrool di bagian bawah suka gerak2 sendiri,, aneh bin ajaib memang, mengingat q ne bukan pesulap, kalo q pesulap sieh tu hal yang wajara ya hehe,, mungkin sobat blogger ada yang tau gimana cara mengatasinya??, tolong saling share y

Lama gak update postingan jadi kangen juga ne pengen nyoret2 di blog ini,, q emang sengaja lama gak update postingan sampe total pengunjung nya berjumlah 10000,, sesuai dengan postingan terakhir q yang berjudul sepuluh ribu rupiah (hehe bisa aja ngeles nya)

hemz,, kalo di pikir2 dah lama juga q gak aktif di blogger, ya mau gimana lagi orang blog nya eror tapi alhamdulilah sekarang dah agak mendingan ne,,

dengan mengucapkan Bismilahirohmanirohim, blog The Jendral Of Biancoseiste resmi di buka kembali.... hehe sok resmi ne

Minggu, 07 Agustus 2011

Sepuluh Ribu Rupiah



Menjelang shalat Isya, seorang wartawan duduk kelelahan di halaman sebuah masjid. Perutnya bertalu-talu karena keroncongan. Kepalanya clingak-clinguk mencari tukang jual makanan, tapi tak kunjung menemukannya. Dari wajahnya, tampak gurat-gurat kekecewaan.

Usut punya usut, si Wartawan ini tengah kecewa berat karena gagal bertemu dengan seorang tokoh yang hendak diwawancarai. Betapa tidak kecewa, sejak siang hari dia sudah "mengejar-ngejar" tokoh tersebut. Siang hari, mereka janji bertemu di sebuah kantor.

Beberapa saat sebelum waktu pertemuan itu berlangsung, tokoh penting ini mendadak membatalkan janji, ada acara mendadak katanya. Militansinya sebagai seorang wartawan untuk mendapatkan berita telah membuat pria muda ini mendatangi hotel tempat si Pejabat meeting. Dua jam lamanya, dia menunggu. Namun sial, si Pejabat itu keluar dari pintu samping hotel sehingga tidak sempat bertemu sang Wartawan.

Blog "The Jendral Of Biancoseiste" akhirnya pecah telor juga,



Pagi ini jam 04.30 sehabis sahur, iseng - iseng buka laptop, colokin modem terus buka blog q ne sambil nunggu adzan subuh,, iseng - iseng juga ne liat statistik blog yang ada di bawah,, q langsung terkejut melihat apa yang telah terjadi (hehe,, ahh lebay ne),

ternyata ehh ternyata pagerank google q dah pecah telor yang semula 0 sekarang menjadi 1, ne gambar nya kalo gak percaya hehe (sombong amat ya hehe),, atau liat za di bagian bawah blog q,,



puji syukur q ucapin buat Allah swt. mungkin ne berkah di bulan Ramadhan tahun ini ya,, terima kasih juga gak lupa q ucapin buat kang google yang dah baek banget ngasih peringkat nya ke blog ini,, dan tentunya q juga mau ngucapin banyak2 terima kasih buat para pengunjung setia blog q,, tanpa kalian semua gak mungkin blog ini bakal mendapat semua ini

q sekarang jadi semangat untuk ngblog lagi ne,, moga za suatu saat nanti blog ini mendapat pagerank 10 ya,, amin (hehe tinggi amat nghyal nya)

Terima kasih buat kalian semua yang telah setia mengunjungi blog q ne,,gak lupa q juga mau ucapin met menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan, soalnya disini dah adzan subuh ne hehe,, jadi q mau sholat subuh dulu ya,,

bye, see you next post,,

Selasa, 02 Agustus 2011

Daun - Daun Yang Berserakan



 Dahulu, di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai berjualan, Ia pergi ke Masjid Agung di kota itu. Ia berwudu, masuk masjid, dan shalat Dhuhur.

Setelah membaca wirid dan doa sekadarnya, nenek tersebut keluar masjid, lalu membungkuk-bungkuk di halaman. Ia mengumpulkan dedaunan yang berceceraan. Selembar demi selembar dikaisnya, tidak satu lembar pun ia lewatkan.

Tentu saja perlu waktu lama untuk membersihkan halaman masjid dari dedaunan yang jatuh dari pohon dengan cara seperti itu. Padahal, jika tengah hari, sengatan matahari di Madura sungguh menyengat. Keringat pun mengucur dari tubuh yang kurus dan mulai rapuh itu.

Berhaji Karena Menunda Haji

 
 
Setelah sekian lama menabung, mengumpulkan lembar demi lembar rupiah dari hasil berjualan, terkumpullah dalam tabungan Pak Ahmad sejumlah uang yang cukup untuk membayar ongkos naik haji (ONH). Impian sejak muda untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci sebentar lagi akan terwujud. Doa-doa yang senantiasa terucap selepas shalat taklama lagi akan menjadi kenyataan.

Pak Ahmad bukanlah orang kaya. Dia hanyalah penjual es yang harus bekerja ekstrakeras agar bisa menyisihkan sebagian uangnya untuk berhaji. Kuatnya keinginan Pak Ahmad untuk berhaji menjadikan dia mampu berdisiplin menyisihkan sebagian uangnya untuk ditabungkan.

Sebenarnya, ada sedikit rasa "tidak enak" dalam hati Pak Ahmad. Uang yang dikumpulkannya itu hanya cukup untuk melunasi ONH untuk dirinya sendiri, tidak untuk istrinya. Padahal, uang itu terkumpul karena bantuan istrinya juga.

Kubah Ajaib



Suatu hari, Nabi Sulaiman menerima wahyu dari Allah agar pergi ke tepian sebuah pantai untuk menyaksikan keajaiban yang akan ditunjukkan Allah kepadanya. Beliau pun segera pergi ke pantai tersebut dengan diiringi para pengikutnya.

Setibanya di pantai, Nabi Sulaiman terus mengintai-ngintai untuk mencari sesuatu, seperti yang dikatakan oleh Allah. Setelah lama mencari, dia tidak menjumpai apa pun selain desiran ombak dan butir-butir pasir yang terhampar luas.

Perdana menterinya yang bernama Asif bin Barkhiya meminta izin untuk menyelam ke dalam samudra. Setelah mendapat izin, dia membaca sesuatu dan terus menyelam ke dalam laut. Tidak lama kemudian, Asif menjumpai sebuah kubah yang sangat indah.

Minggu, 31 Juli 2011

Tertundanya Kematian



Suatu ketika, Nabi Daud a.s. duduk di suatu tempat. Di sampingnya, ada seorang pemuda saleh yang duduk dengan tenang tanpa banyak bicara. Tiba-tiba, datang Malaikat Maut yang mengucapkan salam kepada Nabi Daud. Anehnya, Malaikat Maut terus memandang pemuda itu dengan serius.

Nabi Daud berkata kepadanya, "Mengapa engkau memandangi dia?"

Malaikat Maut menjawab, "Aku diperintahkan untuk mencabut nyawanya tujuh hari lagi di tempat ini!"

Nabi Daud pun merasa iba dan kasihan kepada pemuda itu. Beliau pun berkata kepadanya, "Wahai Anak Muda, apakah engkau mempunyai istri?"

"Tidak, saya belum pernah menikah," jawabnya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Add Coment via Facebook

Kutuk Israel. . . . . !!!!!!