Dibaca dulu yuk......

u comment i follow

Selasa, 22 Februari 2011

Bedah Album MUSE - Black Hole & Revelations

Muse – Black Holes And Revelations




Artis: Muse
Album: Black Holes And Revelations
Jumlah Lagu: 11
Tahun: 2006


Ok, coba lihat angka-angka ini: point sempurna 5/5 diberikan oleh Kerrang!, The Observer, Q dan The Sun. Almost perfect 4.5/5 disematkan oleh All Music Guide, Herald Sun, The Music Zine, Top Of The Pops. Sedikit di bawah itu 4/5 diberikan oleh Guardian Limited, Rocklouder, The Sunday Times, The Times. Bagaimana dengan Rolling Stone? Seperti biasa, Rolling Stone cukup pelit memberikan pujian (kecuali untuk band The Rolling Stones dan Madonna) cukuplah di skor 3.5/5. Di luar itu, hujan puja puji masih berdatangan dari pendengar seluruh dunia untuk album ini. Mulai dari dua jempol sampai dua puluh jempol (wah, seram juga kalau semua jarinya jempol!). Jelas sudah, album ini bukan hanya hebat, lebih dari itu: dahsyat!
Album itu adalah studio album ke empat dari Muse: Black Holes And Revelations.


Muse yang dimotori trio asal Inggris: Matt Bellamy (vokal, gitar, piano, synthesizer), Chris Wolstenholme (bass) dan Dominic Howard (drums) dikenal memainkan musik progressive rock kontemporer. Mereka memasukkan unsur electronic modern bercampur dengan unsur musik klasik yang melodic, diracik dengan kemegahan symphonic rock, plus kekerasan heavy metal. Sedangkan angsty voice dari sang vokalis sekaligus penulis lagu terutama, Matt Bellamy, memberikan nuansa menyayat. Maka, jadilah sebuah musik rock yang cukup artistik.

Single pertama yang saya dengar dari album Black Holes And Revelations adalah, apa lagi kalau bukan, Starlight, sebuah lagu catchy namun berkharisma. Saat mendengar lagu ini, hampir saja saya mengangguk membenarkan puja-pujian tadi. Tapi, tunggu dulu, saya tak mau terburu-buru menganggap semua cerita itu usai. Kita perlu dengar album ini selengkapnya.



Take A Bow. Album ini dibuka dengan nomor digitalic kontemporer. Tapi, kalau anda berharap ini adalah album electronic, itu keliru, meski di sana-sini banyak ditebar sound-sound sythn. Ini tetap sebuah lagu rock. Ada gaung gitar listrik di sana. Musik yang semakin garang. Ini pembukaan yang penuh tekanan.

Starlight. Openingnya catchy dan seru, ditambah vokal Matt Bellamy yang penuh energi, plus musik megah, spacey, electris, distorsif tapi tetap melodic. Meski terdengar ngepop, nomor ini tak kehilangan progressivitas dan kharismanya. Benar-benar nomor yang enak bergizi. Thumbs!

Supermassive Black Hole. Nomor ini cukup unik. Kocokan gitar rock yang garang digunakan untuk mengiringi vokal falsettonya Bellamy berikut beat dan ketukan drums yang amat dancey sehingga membuat kita terelaxasi. Penulisan lagunya kuat. Salut buat Bellamy. It’s my personally favorit.


Map Of The Problematique. Sekilas gayanya mengingatkan saya pada grup electronic British, Depeche Mode. Namun ketika saya perhatikan gebukan drum Dominic Howard yang sibuk dibalas petikan bass yang gemuruh dan synthisizer yang ribut, menciptakan suasana galactic doom yang seru, saya koreksi. Kesan ini tak ditemukan pada musik-musik Depeche mode. Asyiknya, di tengah keributan itu masih terselip nada-nada melodic classic. Sebuah nomor yang theatrical. Lagi-lagi saya hampir mengangguk membenarkan point 5/5 di atas.


Soldier’s Poem. Sebuah nomor lembut bernuansa vintage 60-an. Saya tak menganggapnya sebagai sebuah lagu yang perlu diseriusi. Anggap saja sebagai midtro.


Invincible. Ternyata saya keliru lagi, Muse masih berniat melanjutkan Soldier’s Poem-nya di nomor Invincible ini. Seolah mau menunjukkan ketrampilan Matt Bellamy dalam menulis dan menyanyikan berbagai gaya lagu, nomor ini diawali dengan cara ballads lalu bergerak ke progressive rock penuh tenaga.

Assassin. Cukup berballads, sekarang Muse berlari kencang dengan kocokan gitar metal dan drums yang ribut.

Exo-Politics. Rock. Tidak sekencang Assassin, namun tetap membawa semangat rock yang harmonic. Di awal lagu, saya mulai bosan dengan gaya menyanyi Matt Bellamy, namun tiba-tiba di tengah lagu Matt mengubah caranya menyanyi sehingga terdengar seperti sebagaimananya rocker di lagu seperti ini. Orang ini asyik juga.


City Of Delusion. Hahahaha, ya.. ya.. ya.. kocokan gitar flamingo dibalut gebukan metal dan sedikit bumbu arabesque yang electris. Sebuah nomor yang tidak mudah.


Hoodoo. Muse tak segera membuang arabesque dan flamingo. Mereka masih ingin bermain-main dengan komposisi rumit. Kali ini musik bergerak ke romantic classic yang lembut. Chris Wolstenholme yang biasa main bass, kini memainkan gitar. Musik kalem pun berubah dramatik.


Knight Of Cydonia. (Intermezzo: saya berharap Andra & The Backbone mau menulis nomor epic gitaric semacam ini.) Album ini ditutup dengan sebuah epic yang dahsyat. Metal yang berderu-deru, chorus yang harmonic. Waw! Merinding man!
Wow! WOW! WWOOWW!!!
Ini salah satu album jenius yang pernah saya dengar. Dan, jenius itu bernama Matt Bellamy.
Saya amini angka-angka dan score yang disematkan oleh para reviewer.

Sumber :
http://leojuliawan.com/index.php/2009/05/03/muse-black-holes-and-revelations/

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Add Coment via Facebook

Kutuk Israel. . . . . !!!!!!